Minggu, 29 Mei 2016

Chemistry :) InsyaAllah bantu saya memahami...

Emang enak belajar kimia (?) / (!)
Dimasa depan, dunia akan sangat bergantung pada kimiawan – Cambridge University
Jika kalian bingung akan judul postingan ini maka saya akan luruskan disini. Maksud dari judul diatas adalah ‘emang enak belajar kimia’ dengan nada bertanya dan satu lagi bernada tegas /pernyataan. Masih bingung ya ? *sedih, mojok di kosan*. Langsung saja saya akan bahas dalam tulisandi bawahnya, semoga kalian faham yaa.
Jika biasanya blog anak-anak Kimia ( Murni / MIPA / Sains / apalah itu namanya ) isinya adalah laporan-laporan praktikum terdahulu, itupun hasil copas laporan seniornya *peace*, atau biasanya blog itu isinya curhatan mereka yang tiap malem begadang buat ngeberesin laporan praktikum *yg ini saya juga ngerasain* , tapi disini saya akan memposisikan anak kimia sebagai objek tulisan, yang berisikan tentang pandangan orang awam saat berhadapan dengan anak kimia. Tulisan ini muncul berdasarkan pengalaman pribadi saya dan (mungkin) beberapa teman saya saat mereka memperkenalkan diri sebagai anak kimia baik dihadapan keluarga, teman, saudara,atau orang asing. Jadi begini ceritanya, ketika saya memperkenalkan diri sebagai anak kimia muncul respon yang beragam. Tanggapan mereka tentang anak kimia saya rangkum dalam beberapa point ini :
  1. Kimia = buat bom
Anonim: “ kamu jurusan apa ? “
Saya : “ kimia …. “
Anonim : “ oh kimia, bisa bikin bom doong “
Saya : * mojok di samping lemari asam sambil nyeruput asetat glasial *
Unknown : “ bro lu kuliah jurusan apa dah ?”
Saya : “ Kimia coy , hehe “
Unknown : “ Widiiih, ngeriii… hati-hati lu ntar malah ngeledakin rumah orang lagi hahaa “
Saya : * seketika pH wajah turun drastis menjadi 1 ( muka asem ) *
Sering ga sih kamu mengalami kejadian diatas ? Begitu memperkenalkan diri sebagai anak kimia terus respon mereka ga jauh-jauh dari ngeri, ngebom, nyampur-nyampur larutan terus jadi bom, kemana-mana pakai jas lab yang didalemnya ada bahan bom ?
Bagaimana tanggapan kalian kalo udah begitu kejadiannya ? semoga kalian kuat yah ngejalaninnya hehehe. Tapi apa yang mereka katakan ga sepenuhnya salah koq, saran saya sih yaa kalian ngejelasin aja kalau kalian belajar kimia bukan hanya bom koq, kalian mengetahui banyak hal dari kimia, mulai dari obat-obatan modern sampe material superkonduktor yang ada di gadget mereka.
unduhan (2)
  1. Kimia = ahli pengobatan ( nyaris disamakan sama dokter )
Beberapa kali saya mengalami kejadian yang kesimpulan mereka tentang anak kimia adalah bahwa semua anak kimia hafal semua jenis obat-obatan, bagaimana bentuknya, bagaimana cara buatnya, bagimana cara kerjanya, dan bagimana-bagaimana lainnya . Yaa wajar sih kalo kita di anggap tahu tentang obat-obatan, tapi kan ga sebegitu detailnya -_- dikira kita anak farmasi kali yaa hehee. Salah satu kejadiannya adalah begini, pernah suatu kali saya mengobrol sama seseorang terus dia cerita soal penyakit yang diderita orang lain gitu, nah begitu tahu saya anak kimia dia langsung memberedel saya dengan beberapa pertanyaan seperti itu penyakit apa sebabnya yah ? dia sehari” makannya normal koq, trus biar sembuh dia harus dikasih obat apa yang murah ?. Hellooo, saya ini baru calon sarjana kimia lhoo, bahkan dokter sekalipun perlu mendiagnosis pasiennya baru dberikan resep obatnya, lah ini mah ngeliat penyakitnya aja engga, udah langsung ditembak dikasih obat apaan.
Tapi dengan kejadian itu saya sadar, bahwa posisi anak kimia nyaris disamakan dengan dokter ( yeeaay, padahal nyatanya engga) hehehe. Jadi buat teman-teman kimia, rajin-rajin belajar tentang kimia obat yah barangkali beneran kesampean jadi dokter J
images
  1. Kimia = pandai berhitung
Salah satu stereotip yang melekat pada anak kimia adalah mereka pandai sekali berhitung layaknya Doktor di bidang matematika. Yah begitu lah adanya, saat bersama teman yang mana kita menemukan suatu hitungan maka diserahkan lah hitungan itu kepada saya, katanya “ kan lo anak kimia yaah MIPA gitu kan, pasti bisa lah hitung-hitungan mah “. Padahal kan mah engga semua anak kimia jago ngitung, lah wong ujian yang ada perhitungannya aja kita disuruh bawa kalkulator koq. Tapi sisi positifnya, kita seorang kimiawan dianggap memiliki perhitungan yang tepat dan akurat.
unduhan (3)
  1. Kimia = Ahli Elektronik / Listrik
Ini yang paling konyol menurut saya, karena saya pernah diminta untuk ngejelasin soal bagian-bagian dalam gadget ( misal handphon ) itu ada apa aja, trus jika hp rusak gimana benerinnya, dalam hati saya ‘lah emang gw tukang serpis hape? gw belum paham soal begituan hahaha‘. Alasan dia meminta saya karena katanya saya anak kimia, terus kan komponen-komponen gadget itu terbuat dari kimia dan saya dianggap paham soal teori-teori kelistrikan gitu. Hehehe, nahlo saya jadi bingung sendiri, iya sih saya belajar sedikit soal listrik, tapi kan untuk gadget gitu saya belum paham, ngerti koding aja engga, tau cara kerjanya transistor aja engga. Sisi baiknya, karena kita belajar kimia maka kita dianggap orang yang melek akan teknologi ( yg ini saya suka ). Hahaha
images (1)
  1. Kimia = Ahli Gizi dan Lingkungan
Satu lagi mengenai anak kimia adalah kita dianggap sebagai orang yang ahli mengenai gizi dan dianggap pakar lingkungan. Hehehe, misalnya saja gini, ketika lagi makan saya ditanyain macem-macem oleh partner makan yang satu ini, dia nanya-nanya soal kandungan / senyawa kimia dalam makanan . Yah kalo untuk kandungan atau senyawa kimia dalam makanan alhamdulillah masih bisa saya jawab dengan baik. Tapi kalo sangkut pautnya ke pengaruh makan ini terhadap penyakit ini, atau kekurangan ini maka akan timbul itu, yah saya nyerah hehe. Dalam artian mungkin beberapa kelainan umum yang terkait makanan masih bisa saya jelaskan, tapi kalo udah spesifik banget ke penyakit yang saya sendiri baru denger yaa saya angkat tangan hehe. Lalu juga saya pernah mendapat respon tentang kimia yang mereka anggap sangat faham mengenai lingkungan. Pertanyaannya pun bukan yang umum yang bisa saya jawab seperti bagaimana mengolah sampah, apa bedanya sampah organik dan anorganik, melainkan pertanyannya sampai bagaimana menyulap air kali ciliwung menjadi sebersih air gunung salak hanya dengan meneteskan bahan kimia, ini menurut saya konyol sekali walaupun saya yakin insya Allah dimasa depan akan ada teknologi seperti itu.
unduhan (4)
Mungkin beberapa poin diatas ada yang ‘click’ dan ada yang tidak oleh para pembaca, baik anak kimia ataupun bukan anak kimia. Pesan saya untuk yang non-kimia, yaa tolonglah untuk tidak menganggap anak kimia ini tahu segalanya se-alam semesta (hahaha lebay) , alasan kita masuk kimia yaa karena masing-masing dari kita belum begitu paham soal kimia dan ingin mendalaminya, dan satu hal lagi, kimia itu luas sekali cakupannya, sangat luas malah, kita belajar macem-macem seperti poin-poin yang diatas namun yang kita pelajari hanya ‘ permukaannya saja’ belum sampai tahap mendalami satu topik sehingga kurang tepat rasanya hanya karena kita anak kimia kita diperlakukan seperti orang yang tahu segala hal, hehe. Untuk kamu anak kimia, jika kamu cerdas menangkap pesan saya melalui tulisan ini maka kamu akan sadar bahwa kita anak kimia begitu sangat amat potensial untuk memasuki segala sektor dalam kehidupan ini. Peluang yang dimiliki anak kimia sangatlah besar dan banyak, jadi jangan menyesali kalau kalian malah masuk kimia atau malahan menyianyiakan waktu kuliah kalian karena engga ‘sreg’ belajar kimia. Semoga tulisan ini dapat mempengaruhi pikiran para pembaca *hahaha* khususon anak kimia. Jadilah kimiawan sejati karena menurut Cambridge University dari yang saya baca di buku tetralogi belajar, beberapa dekade yang akan datang, dunia akan sangat bergantung pada kimiawan. Jadi, emang enak belajar kimia (?) / (!).
Nb : jika kalian mengalami respon berbeda terkait status anak kimia kalian, silahkan share juga disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar